Destinasi Wisata di Bengkalis

Cerita Masjid Kuning Bengkalis Berusia 203 Tahun, Dibangun Oleh Panglima yang Mengalahkan Perompak

Masjid Kuning merupakan masjid tertua di Kabupaten Bengkalis, masjid berukuran sedang berwarna kuning itu terlihat jelas di Jalan Poros Bengkalis

Penulis: Theo Rizky | Editor: Theo Rizky
Dok Tribun Pekanbaru
Masjid Kuning yang merupakan masjid tertua di Kabupaten Bengkalis, 

TRIBUNPEKANBARUTRAVEL.COM, BENGKALIS - Masjid Kuning merupakan masjid tertua di Kabupaten Bengkalis , masjid berukuran sedang berwarna kuning itu terlihat jelas saat melintasi Jalan Poros Bengkalis, tepatnya Jalan Panglima Minal yang menghubungkan pelabuhan Roro dengan pusat kota Bengkalis.

Bangunan masjid ini didominasi warna kuning mulai dari pagar hingga tembok utamanya luar dan dalam, dan selain berwarna kuning, keberadaannya juga sangat terlihat jelas karena dikeliling pekuburan warga di sana.

Masjid ini memiliki tiga pintu utama, satu di pintu belakang dan dua di samping kiri dan kanan, serta memiliki 20 jendela samping dan belakang.

Bagian dalam dipenuhi tulisan kaligrafi dan berplafon kayu.

Tiang utamanya berada di tengah-tengah masjid berdiri kokoh sebanyak empat tiang yang juga berukiran kaligrafi.

BACA JUGA :

Kisah Program Penanaman Mangrove KLHK di Batas Negara

Kisah Majid Hibbah, Didirikan Tahun 1935, Dibuat di Singapura dan Dibangun Lagi di Pelalawan

Jika dilihat dengan seksama masjid ini sama seperti masjid pada umumnya.

Namun siapa sangka ternyata masjid ini merupakan masjid tertua di Bengkalis .

Usianya mencapai 203 tahun dan masih berdiri kokoh dan cantik terlihat hingga sekarang.

Ketua Pengurus Masjid Kuning , Azhar Efendi menceritakan sedikit sejarah masjid ini.

Diceritakannya, Masjid Kuning ini didirikan Panglima Minal pada tahun 1817 lampau.

BACA JUGA :

Melihat Masjid Raya Pekanbaru, Warisan Sejarah Kesultanan Siak di Senapelan

Mengejutkan, Bekas Bangunan Dari Abad ke-14 Ditemukan di Dekat Makam Datuk Gigi Putih Bengkalis

Panglima Minal diketahui seorang yang berasal dari Batu Sangkar Sumatera Barat atau Minangkabau dengan nama aslinya Gombak Bauk.

Dia sampai ke tanah Bengkalis saat masa Bengkalis dikuasai oleh lanun atau perompak laut di bawah pimpinan Megat.

Perompak ini sangat meresahkan masyarakat karena sering merompak kapal-kapal dagang masyarakat yang melintas di perairan Selat Bengkalis dan Tanjung Jati.

Seringnya rompak terjadi di sana membuat Raja Siak saat itu resah, kemudian mengeluarkan sayembara untuk membasmi perompak atau para lanun di Selat Bengkalis itu.

BACA JUGA :

Serunya Berkeliling Kawasan Sungai Siak Naik Perahu Tradisional di Siak Sri Indrapura

Indahnya Persawahan di Agrowisata Desa Mentayan, Destinasi Alternatif Wisata Baru Warga Bengkalis

"Raja Siak saat itu menjanjikan akan menjadikan panglima bagi siapa yang sanggup menumpas lanun atau perompak laut ini," cerita Azhar.

Minal yang saat itu mendengar sayembara dari Raja Siak, kemudian secara diam-diam mengunakan perahu berangkat ke daerah Tanjung Jati.

Disana Minal menantang para lanun untuk adu kesaktian.

"Ternyata Minal berhasil mengalahkan pimpinan lanun tersebut, dan membawa para Lanun ini sebagai tawanan ke hadapan Raja Siak . Kemudian sesuai janjinya Raja Siak memberikan gelar panglima kepada Minal saat itu," sambung Azhar.

Setelah mendapat gelar panglima ini, Minal pindah ke kota Bengkalis bersama istrinya.

Saat pindah inilah Panglima Minal membuat sebuah masjid, yang kemudian sampai saat ini masih berdiri kokoh.

BACA JUGA :

Pria ini Jual Bonsai Kelapa Sampai Jutaan Rupiah, Ada yang Bentuk Ayam, Elang, Siput Hingga Monyet

Menikmati Indahnya Ulu Kasok Kampar, Punya Banyak Pilihan Spot Instagramable

"Sebenarnya Masjid Kuning saat ini yang kita lihat bukan bangunan aslinya, sudah beberapa kali renovasi. Bahkan pada masa penjajahan Belanda juga sudah direnovasi," ungkap Azhar

Awalnya masjid ini juga hanya masjid terbuat dari kayu.

Kemudian terus berkembang sampai saat ini dibantu sumbangan masyarakat secara pribadi maupun pemerintah akhirnya masjid ini berkembang sampai seperti sekarang.

Nama Masjid Kuning juga punya sejarah sendiri. Menurut warga desa Senggoro kecamatan Bengkalis, masjid ini sebenarnya awal dibangun tidak diberi nama oleh Panglima Minal .

Selesai membagun masjid ini Panglima Minal bersama istrinya juga menanam pohon kenanga disisi kanan dan kiri masjid.

BACA JUGA :

Miliki Potensi, Warga Desa Sungai Intan Inhil Masih Bingung Memasarkan Hasil Alam dan Gula Merahnya

Memiliki Peninggalan Sejarah, Disparbudpora Bengkalis Akan Kembangkan Cagar Budaya Desa Tamiang

Pohon inilah kemudian tumbuh besar dan bunga bunga kenanga berwarna kuning terus berguguran diatas masjid, sehingga lama kelamaan menutupi masjid.

"Tertutup bunga kenanga, masjid ini terlihat kuning dari kejauhan. Masyarakat setiap melintas di depan masjid it, menyebutnya Masjid Kuning karena pantulan warna masjid tersebut," terang Azhar.

Ia menjelaskan bahwa cerita itu berasal dari mulut ke mulut para orang tua di sana

"Bahkan sekarang mereka yang tau cerita ini juga sudah tidak ada lagi," ungkapnya.

Selain sejarah, ternyata Masjid Kuning mempunyai aset yang banyak, karena pada masa dahulu warga sekitar sering mewakafkan tanah dan lahan kepada masjid.

BACA JUGA :

Kerja Ikhlas Penjaga Pemakaman Raja Indragiri Desa Kota Lama

Berziarah di Makam Raja-raja Pelalawan Sekaligus Berwisata Sejarah di Istana Sayap

Pengurus Masjid Kuning sejak tahun 2015 lalu sudah melakukan inventarisir jumlah aset yang ada.

"Setelah kita inventarisir ada sebanyak 30 kapling aset masjid ini, luasnya cukup besar.

Aset tersebut tersebar dibeberapa titik Bengkalis dan digunakan untuk kepentingan masyarakat Desa Senggoro," jelas Azhar.

Di antaranya aset tanah wakaf masjid digunakan sebagai Madrasah, Kantor Desa dan Tanah Kuburuan masyarakat.

Bahkan ada sebagian menjadi rumah petak untuk masyarakat Senggoro.

"Aset masjid ini sudah kita inventarisir, tujuannya agar tidak hilang begitu saja bahkan beberapa tahun lalu sudah dibuatkan surat tanah dari 30 kapling yang sudah kita data. Bahkan sudah ada skema dimana saja lahan aset masjid berada kita pajang di masjid agar warga di sini juga tahu," katanya

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul MASJID KUNING di Riau Berusia 202 Tahun, Tersebut Panglima Minal dari MINANGKABAU Kalahkan Perompak

Masjid Agung Islamic Centre Rohul, Tampilkan Panorama Negeri Seribu Suluk Dari Menara 99 M

Dibangun Tanpa Paku, Inilah Berbagai Keistimewaan Masjid Jami Air Tiris Kabupaten Kampar

Menikmati Wisata Alam di Pulau Kerikil Kabupaten Kampar

Mengejutkan, Bekas Bangunan Dari Abad ke-14 Ditemukan di Dekat Makam Datuk Gigi Putih Bengkalis

Ikuti kami di
1063 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved